Tuesday, October 25, 2011

INTRODUCTION

Untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan dapat diukur dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian “layak” diberikan nilai standar untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industry atau target yang telah ditentukan.
Dalam praktiknya ada beberapa kriteria untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan ditinjau dari aspek keuangan. Kriteria ini sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan dan metode mana yang akan digunakan.
Setiap metode yang digunakan memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dalam penilaian suatu usaha hendaknya penilai menggunakan beberapa metode sekaligus. Artinya, semakin banyak metode yang digunakan, maka semakin memberikan gambaran yang lengkap sehingga diharapkan memberikan hasil yang akan diperoleh menjadi lebih sempurna.
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah :               
  1. Payback Periode (PP)
  2. Average Rate of Return (ARR)
  3. Net Present Value (NPV)
  4. Internal Rate of Return (IRR)
  5. Profitability Index (PI)
  6. Return On Investment (ROI)
  7. Return On Equity (ROE)
  8. Return On Assets (ROA)
  9. Rasio-rasio keuangan


    a.       Rasio likuiditas
    b.      Rasio solvabilitas
    c.       Rasio aktivitas
    d.      Rasio profibilitas



Payback Periode (PP)

Pengertian Payback Period :
Periode “Payback” menunjukkan berapa lamanya ( dalam beberapa tahun ) pengembalian suatu investasi, suatu proyek atau usaha, dengan memperhatikan teknik penilaian terhadap jangka waktu tertentu.
Periode “Payback” menunjukkan perbandingan antara “initial investment” dengan aliran kas tahunan, dengan rumus sebagai berikut :
                            

                                        
   Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan – penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk mengukur kecepatan kembalinya dana investasi.

Kelebihan dan Kelemahan Payback Method
Kelebihan Payback Method :
1) Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.
2) Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.
3) Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.
Kelemahan Payback Method :
1) Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.
2) Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
3) Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai.

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
                                  
                    
      n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
      
      a = Jumlah investasi mula-mula
      
      b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
      c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
                                         
                                   
    · Periode pengembalian lebih cepat : layak
    · Periode pengembalian lebih lama : tidak layak 
    · Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih

Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda
Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat periode pengembalian 2 tahun, dengan tingkat bunga 12% per tahun, dan arus kas pertahun adalah :

· Tahun 1 RP. 300 juta
· Tahun 2 Rp. 250 juta
· Tahun 3 Rp. 200 juta
· Tahun 4 Rp. 150 juta
· Tahun 5 Rp. 100 juta
Arus kas dan arus kas kumulatif
Tahun
Arus kas
Arus kas kumulatif
1
300.000.000
300.000.000
2
250.000.000
550.000.000
3
200.000.000
750.000.000
4
150.000.000
900.000.000
5
100.000.000
1.000.000.000


   

= 2,25 tahun atau 2
tahun 3 bulan
v Periode pengembalian lebih dari yang disyaratkan oleh perusahaan maka usulan proyek investasi ini di tolak 

Average Rate of Return (ARR)

Definisi
Tingkat pengembalian investasi yang dihitung dengan mengambil arus kas masuk total selama kehidupan investasi dan membaginya dengan jumlah tahun dalam kehidupan investasi. Tingkat pengembalian rata-rata tidak menjamin bahwa arus kas masuk adalah sama pada tahun tertentuitu hanya jaminan yang kembali rata-rata untuk tingkat rata-rata kembali.

average rate of return dapat dihitung dengan
Keuntungan neto tahunan / nilai investasi awal = nett income / initial investment

Penilaian investasi dengan metode Average Rate of Return didasarkan pada jumlah keuntungan bersih sesudah pajak.

Fungsi/Rumus AVERAGE RATE OF RETURN ( ARR )   :
           Average Earning After Tax
ARR = ———————————————
     Metode Average Rate of Return

Metode Average Rate of Return
-Metode Payback
-Metode Net Present Value
-Metode Internal Rate of Return
-Metode Profitability
 Index

 Metode masa pengembalian investasi
merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan.

-   Metode net present value
NPV adalah selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.
Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
  • Menghitung selisih nilai sekarang antara kas keluar (investasi) dengan kas masuk (pendapatan) per tahun.
  •  
    • NPV = -Investasi+ Kas thn1 + Kas thn.2 +… Kas thn. n (1+ i ) 1 (1+ i ) 2 (1+ i ) n
    • dimana i adalah suku bunga bank.
    • Proyek dinilai layak jika NPV=positif.

-  Metode profitability index
PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi awal dibagi dengan investasi awal.
Nilai tunai penerimaan sesudah investasi awal
PI = Investasi awal

-  Metode internal rate of return
MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan persent value biaya sama dengan present value nilai terminal, dimana nilai terminal adalah future value dari kas masuk yang digandakan dengan biaya modal.

Nilai terminal S CIFt (1 + k ) n-t
PV Biaya = (1 + MIRR )n (1 + MIRR )n
dimana:          
CIF t : aliran kas masuk pada periode t
MIRR : modified IRR
n : usia proyek
k : biaya modal proyek/tingkat keuntungan diinginkan

Nilai terminal : future value dari aliran kas masuk yang digandakan dengan biaya modal/return diinginkan.

Kelemahan metode rata-rata kembalian investasi:
1.     Belum memperhitungkan nilai waktu uang.
2.     Menitik beratkan maslah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran kas dari investasi
3.  Merupakan pendekatan jangka pendek.

ARR yang paling sering digunakan secara internal ketika memilih proyek.Hal ini juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja proyek dan anak perusahaan dalam sebuah organisasi.Hal ini jarang digunakan oleh investor,dan tidak boleh digunakan sama sekali,karena:


1.     Arus kas lebih penting untuk investor,dan ARR didasarkan pada angka-angka  yang termasuk non-tunai item
2.     ARR tidak memperhitungakan nilai waktu dari uang-nilai arus kas tidak berkurang dengan waktu sperti halnya NPV dan IRR
3.     Ini tidak menyesuaikan resiko lebih besar untuk perkiraan jangka panjang
4.     Ada alternative yang lebih baik yang tidak signifikan lebih sulit untuk menghitung

Net Present Value (NPV)

NET PRESENT VALUE adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money.  
Rumus time value of money yang present value adalah untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya jika kita terima sekarang. 

Bila...
Berarti...
Maka...
NPV > 0
investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan
proyek bisa dijalankan
NPV < 0
investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
proyek ditolak
NPV = 0
investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi
Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan.
Contoh kasus:

A pada hari ini mendapat pinjaman dari B sebanyak Rp 100 juta yang ingin saya investasikan selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi saya untuk menanamkan uang saya tersebut, yaitu :
1. Deposito 12 bulan dengan bunga 8%/thn,
2. Beli rumah lalu dikontrakkan Rp 10 jt/thn untuk kemudian semoga bisa dijual di akhir tahun dengan harga Rp 150 juta,
3. Beli emas sekarang dan dijual akhir tahun.

Agar dapat lebih mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, A ingin tahu berapa sih nilai sekarang dari hasil investasi untuk masing-masing pilihan? Atau dengan kata lain, berapa rupiahkan uang yang akan A terima dari masing-masing pilihan investasi seandainya hasil investasi tsb A terima sekarang, bukannya satu tahun kedepan?NPV digunakan untuk menjawab pertanyaan ini.

NPV merupakan hasil penjumlahan PV pengeluaran untuk investasi dan PV penerimaan dari hasil investasi.

Rumus untuk menghitung Present Value adalah :

PV = C1 / (1 + r)

Dimana C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1.
r = Discount rate/ opportunity cost of capital.
Tingkat pengembalian/hasil investasi (%) dari investasi yang sebanding.

Sedangkan rumus untuk menghitung NPV adalah :


NPV = C0 + ( C1 / (1 + r))

Dimana C0 = Jumlah uang yang diinvestasikan (karena ini adalah pengeluaran, maka menggunakan bilangan negatif).

Untuk menghitung NPV Deposito, saya menggunakan discount rate (r) sebesar 4 %. Angka ini saya ambil dari tingkat bunga tabungan.

Jadi ,

NPV Deposito = (-100 jt) + (108 jt / ( 1 + 0,04 ))
= (- 100 juta) + 103,85 juta
= 3,85 juta
Lumayan juga nih hasilnya.

Untuk menghitung NPV Rumah, saya gunakan discount rate 12 % untuk mengakomodasi tingkat risiko.

NPV Rumah = (- 100 jt + 10 jt) + (150 jt / ( 1 + 0,12))
= ( - 90 jt) + 133,93 jt
= 43,93 jt
Wow, makin kaya aja keliatannya.

Untuk menghitung NPV Emas, discount rate-nya 0 %, karena emas meskipun berfungsi sebagai store of value / alat penyimpan kekayaan, emas tidak memberikan hasil.

NPV Emas = (- 100 jt) + ( 100 Jt / (1 + 0,00))
= 0 jt

Untuk berikutnya mari ita coba menghitung harga emas 10 tahun kemudian:
Harga Oktober 1998 adalah USD 300/oz dan harga Oktober 2008 adalah USD 900/oz.
Dengan penghitungan sederhana, saya peroleh rata-rata kenaikan harga emas adalah 20%/thn.

Jadi penghitungan ulang untuk NPV Emas adalah :

NPV Emas = ( -100 jt) + (120 jt / (1+0,00))
= (- 100 jt) + 120 jt
= 20 jt

Demikian pembelajaran singkat mengenai NPV, terimakasih dan semoga sukses :)

Net Present Value (versi 2)

NET PRESENT VALUE adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan memperhatikan time value of money.  
Rumus time value of money yang present value adalah untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya jika kita terima sekarang. 


Bila...
Berarti...
Maka...
NPV > 0
investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan
proyek bisa dijalankan
NPV < 0
investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
proyek ditolak
NPV = 0
investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi
Kalau proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan kriteria lain misalnya dampak investasi terhadap positioning perusahaan.

RUMUs PV : Kas bersih/ (1+r)n
Suatu proyek dengan dengan investasi sebesar Rp. 7,000 juta dan tingkat bunga yang relevan sebesar 18%. Proyek ini diharapkan akan menghasilkan nilai sebesar Rp. 9,000 juta. Maka berapakah besarnya net present value yang akan dihasilkan?
PVpenerimaan = 9.000 / ( 1 + 0.18 )1 = Rp. 7,627 juta
PVinvestasi = 7.000 / ( 1 + 0.18 )0 = Rp. 7,000 juta
Maka Net Present Value yang dihasilkan adalah
NPV = PVinvestasi + PVpenerimaan
NPV = – 7,000 + 7,627 = Rp. 627 juta